Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis Umum: Premis Mayor (My)
Premis Khusus: Premis Minor (Mn)
Premis Simpulan: Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor dan predikat simpulan disebut term minor.
Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagai berikut :
- Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor dan term penengah
- Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor dan kesimpulan.
- Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
- Dari premis yang postif, akan dihasilkan simpulan yang positif
“Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.”
Dari premis mayor khusus dan premis mayor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan, dari contoh silogisme kategorial.
Contoh:
- My: Semua pekerja di Sharp adalah lulusan S1.
- Mn: Novry adalah pekerja.
- K: Novry lulusan S1.
- My: Tidak ada manusia yang sempurna.
- Mn: Novry adalah manusia.
- K: Novry tidak sempurna.
- My: Semua pekerja memiliki keahlian.
- Mn: Novry tidak memiliki keahlian.
- K: Novry bukan pekerja.
Silogisme Hipotesis
Silogisme adalah proses logis yang terdiri dari tiga bagian. Dua bagian pertama merupakan premis-premis atau pangkal tolak penalaran silogistik. Sedangkan bagian ketiga merupakan perumusan hubungan yang terdapat antara kedua bagian pertama melalui pertolongan term penengah (M). bagian ketiga ini disebut juga kesimpulan yang berupa pengetahuan baru (konsekuens). Proses menarik suatu kesimpulan dari premis-premis tersebut disebut penyimpulan.
Suatu premis adalah suatu pernyataan yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga pernyataan tadi menegaskan atau menolak bahwa sesuatu itu benar atau tidak benar. Suatu premis dapat mengatakan suatu fakta, suatu generalisasi, atau sekedar suatu asumsi atau sesuatu yang spesifik. Pada pokoknya silogisme mempunyai dua bentuk asli, yaitu: silogisme kategoris dan silogisme hipotetis.
Silogisme hipotesis terdiri dari suatu putusan bersayarat sebagai ”mayor”dalam bentuk ”apabila p maka q”(”p”dan ”q”adalah dua proposisi),lalu suatu ”minor”yang dapat terjadi dalam empat bentuk,dan akhirnya kesimpulan.
Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis, dan premis minornya bersifat katagorial. Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
- Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek (premis mayor)
- Hari ini cerah (premis minor)
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen.Contoh :
- Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
- Sekarang terjadi global warming (premis minor)
- Maka hutan banyak yang gundul (kesimpulan).
- Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari anteceden.
- Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak akan maksimal.
- Pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan maka hasil akan maksimal
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen.
Contoh :
- Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
- Para demonstran akan turun ke jalan
Kaidah silogisme hipotesis
Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting di sini dalah menentukan ‘kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen .engan B, jadwal hukum silogisme hipotetik adalah:
1. Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
2. Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
3. Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
4. Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
Kebenaran hukum di atas menjadi jelas dengan penyelidikan berikut:
- Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi
“Jadi harga bahan makanan membubung tinggi.(benar = terlaksana)”
Benar karena mempunyai hubungan yang diakui kebenarannya
- Bila terjadi peperangan harga bahan makanan membubung tinggi
“Jadi harga bahan makanan tidak membubung tinggi (tidak sah = salah)”
Tidak sah karena kenaikan harga bahan makanan bisa disebabkan oleh sebab atau faktor lain.
Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
- Nenek Sumi berada di Bandungf atau Bogor.
- Nenek Sumi berada di Bandung.
- Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
- My: Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah
- Mn: Kucing berada di luar rumah
- K: Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah
Silogisme Entimem
Di atas telah disinggung bahwa silogisme jarang sekali ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam tulisan pun, bentuk itu hampir tidak pernah digunakan. Bentuk yang biasa ditemukan dan dipakai ialah bentuk entimem. Entimem ini pada dasarnya adalah silogisme. Tetapi, di dalam entimem salah satu premisnya dihilangkan/tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh:
- Menipu adalah dosa karena merugikan orang lain.
a. menipu adalah dosa
b. karena (menipu) merugikan orang lain.
“Kalimat a merupakan kesimpulan sedangkan kalimat b adalah premis minor
(karena bersifat khusus)”
Maka silogisme dapat disusun:
- Mn: Menipu merugikan orang lain
- K: Menipu adalah dosa.
maka, karena itu dengan demikian dan sebagainya. Kalau sudah, kita temukan apa premis yang dihilangkan.
0 komentar:
Posting Komentar